Pertanian : Menggenal Mesin Traktor Tangan

Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang umum dan paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan sebuah alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekarang telah menggantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan tanah. Walaupun telah dikenal luas namun perlu kiranya kita membahas tentang perlunya mengenal mesin traktor tangan. Mesin traktor tangan ini telah digerakkan dengan tenaga mesin, namun pengoperasiannya menggunakan tangan. Pengenalan yang baik atas mesin traktor tangan ini, dapat mempercepat proses modernisasi pertanian.

Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.

Cara kerja Traktor tangan ( hand tractor )

Menghidupkan :

1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.

2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor.

3. Tuas kopling utama diposisikan OFF atau rem, sehingga traktor tidak berjalanpada saat dihidupkan.

4. Untuk keamanan, semua tuas porsneling pada posisi netral.

5. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

6. Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar (solar)yang cukup banyak di ruang pembakaran.

Baca lebih lanjut

Mekanisasi Pertanian

Penggunaan alat mekanisasi sendiri mendapat padangan pro dan kontra dari masyarakat, banyak asumsi bahwa dengan adanya mekanisasi mengakibatkan bertambah tingginya angka pengangguran, karena tenaga-tenaga manusia tergantikan oleh tenaga-tenaga mesin. tetapi satu hal yang harus kita sadarai bahwa tuntutan akan hasil produksi yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasar juga semakin meningkat, artinya harus ada usaha peningkatan dari para petani.

Dengan tenaga manusia mampu mencangkul dengan kedalaman 15-20 centimeter dalam waktu 500 jam per hektar. kalau jam kerja sehari 8 jam berarti 62,5 hari/ha. Dengan tenaga hewan mampu mengolah tanah sedalam 25 centimeter dalam waktu 60 jam per hektar dengan jam kerja 4-6 jam per hari, berarti dalam 1 ha diperlukan waktu pengolahan sekitar 10 hari. sedangkan denan menggunakan handtraktor mampu mengolah tanah sedalam 25 cm dalam waktu 20 jam per hektar (2,5 hari/ha) atau 4 jam dengan traktor besar (0,5 hari/ha). Dari data tersebut diketahui bahwa efesiensi waktu pengolahan lahan dengan menggunakan alat mekanisasi lebih baik dan bukan hanya efesiensi waktu, tetapi juga tenaga serta biaya.

Bagaimanapun kita tidak dapat menghindari akan perkembangan teknologi terutama dibidang pertanian, artinya sebagai masyarakat tani kita juga harus mengikuti perkembangan teknologi baik dibidang mekanisasi dan budidaya. Dengan makin majunya teknologi pertanian maka harus ada sebuah kesiapan untuk menerima dan mengaplikasikan teknologi tersebut secara bijaksana.

MESIN PENGGILINGAN PADI DAN KOMPONENNYA.

Salah satu penyebab rendahnya rendemen dan mutu hasil penggilingan padi serta tingginya kehilangan hasil (susut penggilingan) adalah disebabkan dari peralatan dan mesin penggilingan. Untuk dapat memperoleh hasil penggilingan yang maksimal perlu memahami unit-unit komponen dan mesin penggilingan padi.

Ada beberapa model penggilingan padi, yaitu :
1. Penggilingan manual/ tangan
2. Penggilingan dengan mesin satu step.
3. Penggilingan dengan mesin dua step.
4. Penggilingan dengan mesin multi pass /stage

Penggilingan padi secara manual.
Penggilingan dengan menggunakan tangan yaitu dengan menggunakan lesung dan alu. Cara penggilingan ini berbasis gesekan antara biji dengan biji. Pembersihan dilakukan diakhir penggilingan dengan penampian dengan menggunakan tampi. Cara ini membuat kehancuran beras tinggi sehingga rendemen yang dicapai rendah.

Baca lebih lanjut

Mekanisasi Pertanian Saat Ini Masih Terganjal Masalah Sosial

Mekanisasi pertanian mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, hingga pengolahan hasil pertanian belum bisa dijalankan secara optimal karena ada hambatan sosial. Padahal, mekanisasi dapat menekan biaya produksi petani hingga 25 persen.

Menurut Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Astu Unadi, Jumat (1/4) di Jakarta, hingga saat ini mekanisasi pertanian baru bisa berjalan setengahnya, terutama mekanisasi dalam hal pengolahan lahan dan pengolahan hasil pertanian.

Pemrosesan padi dari gabah menjadi beras juga sudah menggunakan mesin, tidak lagi ditumbuk karena bila ditumbuk tingkat kehilangan hasilnya tinggi, kualitas beras jelek, dan biaya tenaga kerja besar serta lamban. Baca lebih lanjut

Penerapan Mekanisasi Pertanian

Indonesia merupakan Negara yang mempunyai areal pertanian yang sangat luas dengan penduduknya yang mayoritas bermata pencaharian Petani maka tidak salah apabila Indonesia disebut dengan sebutan Negara agraris. Dengan kondisi yang seperti ini Indonesia seharusnya mampu menopang perekonomianannya dari sektor pertanian, tetapi pada kenyataanya hal tersebut tidak sesuai dengan saat ini. Kemudian munculah Pertanayaan Kenapa?…….

Ketika kita menengok kedesa yang mayoritas berisi para petani dan lahan pertaniannya, ketika kita melihat pada musim tanam dan panen maka tidak heran kita melihat semua petani yang ada berada dan bekerja disawah. Tetapi kondisi ini akan berjalan efektif apabila di jumlahkan hanya sekitar 25-35 hari, sementara masa pra tanam sampe panen adalah sekitar 3-4 bulan sehingga para petani menghabiskan untuk kegiatan yang kurang produktif tetapi pengeluarannya selalu setiap hari. Kehidupan social petani yang seperti ini akan selalu menimbulkan dampak negative salah satunya adalah dengan kepemilikan lahan rata rata 0,3 H dengan masa panen sekitar 3-4 bulan maka nilai tukar yang didapatkanpun tidak akan cukup untuk memenuhi kehidupan keluarganya 3-4 bulan kedepan, dengan realita yang seperti dan masih banyaknya waktu produktif yang terbuang maka tidak heran apabila petani identik dengan kata garis kemiskinan.

Baca lebih lanjut

PHOTOVOLTAICCara kerja sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Menggunakan Grid-Connected Panel Sel Surya Photovoltaic Untuk Perumahan

Modul sel surya Photovoltaic merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik. Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai di rumah akan diukur oleh suatu Watt-Hour Meters.

Baca lebih lanjut

IMPACT MEKANISASI PERTANIAN TERHADAP PEMBANGUNAN PEDESAAN

Ditinjau Dari Segi Ketenaga kerjaan
Mempunyai cadangan tenaga kerja yang terampil serta fleksibel karena terus menerus mau mendalami kemajuan, dan mendapatkan pelatihan dan penyuluhan yang berkelanjutan, yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan didalam sektor industri (industri pertanian—agro industri ataupun sector lainnya). Transformasi struktural dalam tenaga kerja tersebut dari sektor pertanian ke sektor yang lain itu merupakan akibat yang wajar dari peningkatan produktifitas di dalam sektor pertanian.

Kontribusi mekanisasi pertanian untuk tanaman pangan ditandai dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja pada pengolahan lahan, karena makin langkanya tenaga kerja manusia dan ternak pada daerah daerah beririgasi yang mempunyai intensitas tanam tinggi. Disamping itu, faktor budidaya tanam padi varietas unggul, memerlukan keserempakan tanam untuk dalam satu kawasan luas, untuk menghindari serangan hama dan memutus siklus hama. Oleh karena itu, volume pekerjaan menjadi meningkat waktu pengolahan lahan singkat sehingga jumlah curahan tenaga kerja untuk kegiatan tersebut meningkat. Baca lebih lanjut

Mesin Potong Ayam – Alat Pengolahan Ayam Potong – Rumah Pemotongan Ayam

Mesin Ayam Potong

Paket mesin ini merupakan rangkaian dari penyembelihan ayam sampai dengan penyajian ayam potong siap jual:

Blooding Cone
Fungsi: Untuk menampung darah ayam
Spesifikasi Bahan
Cone                 : Plat Aluminium 0,8 mm
kaki                   : Pipa Stainless 304 Ø 2” dan Ø 1”
Bleeding Trough: Plat Aluminium 0,8 mm
Dudukan Cone  : Besi Ø 12 mm Galvanis
Dimensi total      : 1.500 mm

Scalder (Bak Perebus Ayam)
Fungsi: Untuk merebus ayam
Spesifikasi Bahan
Bak air            : Plat Stainless Still 304 2 mm
Pengaduk       : Plat Stainless Still 304 2 mm
Hooper           : Plat Stainless Still 304 2 mm
Support          : Hollow Stainless 304 40 x 40
Transmisi        : Gear + Rantai
Pemanas        : Kompor Gas Type 58
Drain               : Ø 1½
Dimensi          : P : 820 mm; T :1200 mm;  L : 1020 mm

Alat Pencabut Bulu Ayam
Fungsi: untuk mencabut bulu ayam
Spesifikasi Bahan
Tube              : Plat Stainless Still 304 2 mm
Casing           : Plat Stainless Still 304 1,2 mm
Frame            : Siku MS 40 x 40 x 4 Galvanis
Plucking Finger: Karet
Penggerak      : Elektro Motor 1 Phase, 2 HP
Transmisi        : Pulley & Belt
Plucking Disc   : Plat Stainless Still 304 4 mm
Dimensi           : P : 1000 mm; T :1500 mm;  L : 850 mm

Baca lebih lanjut

Mesin Penetas Telur

Memilih Varietas Ayam

Suatu varietas ayam adalah suatu ras atau family dari ayam yang memiliki kesamaan umum dalam hal ukuran, bentuk atau profil, dan pembawaan. Semua ayam dalam satu varietas akan memiliki karakteristik yang sama yaitu: warna kulit, Varietas ini selanjutnya dibagi ke dalam beberapa kelas. Kelas ayam yang sudah banyak dibudidayakan pada umumnya diberi nama yang dikaitkan dengan tempat asalnya, misalnya American, Asiatic, English, Mediteranian, dan semacamnya.

Untuk memulai usaha kecil-kecilan di bidang peternakan ayam, ada tiga jenis varietas yang bisa dipilih berdasarkan tujuan pemeliharaannya, yaitu: ayam petelur, ayam pedaging atau ayam potong, dan ayam berfungsi ganda untuk kedua maksud tersebut.

Baca lebih lanjut